Aku tak ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak
sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Atau seperti angin
yang mengisyaratkan awan untuk menurunkan hujan. Aku juga tak ingin mencintaimu
seperti kuku, yang kecil namun selalu tumbuh.
Jangan pernah berharap bahwa aku akan rindu pada pelangi sehabis
hujan dipenghujung tahun ataupun senja yang merona di ufuk barat. Cintaku tak
sama dengan mereka. Aku hanya ingin mencintaimu dengan cara berbeda. Seperti aliran
listrik yang tak kau ketahui bentuk dan rupanya, namun bisa kau sadari setiap denyut kehadirannya.
Ya, seperti itulah aku ingin mencintaimu seperti lampu pijar yang
memelukmu dengan sinar konstan. Yang menerangi ruang hatimu ketika malam
menjelang, yang kau matikan ketika terang datang.
-Sang Koki Listrik
0 comments:
Post a Comment