Tetesan lelah, segumpal rasa muak nan membosankan tertinggal
disana
Diatas tempat tidur berukuran 2x1 meter itu
Berhari-hari terbaring membusuk menanti kepastian hidup
Bahkan segala aroma menyatu disitu
Mata ini seharian menatap langit-langit kamar
Sedetik pun tak terpejam menyaksikan sinar lampu yang
bersinar rapuh
Raga ini terbaring kaku
Tapi jiwa melayang terbang menembus dimensi waktu
Mereka datang satu
per satu menengokku
Memandangi seonggok daging berselimut tebal
Berbibir putih beku lagi bermata sayu
Mereka bilang: “Semoga lekas sembuh”
Aku tersenyum bisu
Wajah-wajah itu menghiburku
Kini, semua itu sudah tertinggal jauh
Tenggelam dalam tetesan hujan yang menggila
Hanyut ditelan putaran roda waktu
Terkikis oleh gesekan gigi kehidupan
Aku tak ingin lagi kembali ke titik itu
Dan malam ini secangkir coklat menjadi sahabat
Bersama dentingan dawai gitar membawaku ke penghujung malam
yang penat
0 comments:
Post a Comment