Sahabat baik saya, Danu sudah punya keponakan yang
lucu-lucu. Sekarang Dia dipanggil Om Danu. Jadi beberapa waktu lalu saya
menemaninya ke rumah keponakan. Jaraknya
tak cukup jauh dari kediaman saya, butuh 10 menit naik motor.
Setibanya kami disana, kami sudah disambut ceria oleh
keluarga mereka. Jujur ini adalah pertama kalinya saya mengunjungi kediaman
keponakan Danu meski beberapa waktu lalu, saya sempat bertemu dengan mereka di
rumah Danu saat Lebaran. Senang sekali rasanya.
Keponakan Danu ini adalah bayi kembar, kakaknya bernama
Fatih sedangkan adiknya bernama Faiz. Mereka berdua baru berusia 1.5
tahun, sedang unyu-unyunya gitu! :D
Jadilah kami badut untuk menghibur mereka berdua. Fatih dan
Faiz ini baru saja bertengkar entah karena apa, saya tak tahu. Ibunya bilang sang
kakak sedang nakal ia tega sekali mengganggu sang adik. Ya, namanya juga anak
kecil. Kadang tak harus selalu punya alasan untuk bertengkar, hehe. Ketika saya
berkumpul dengan anak kecil, bermain dengan mereka seketika itu pula sifat
kekanakan saya muncul, mungkin ini alami ya? Tapi setidaknya saya selalu merasa
bahagia karena saya mampu mengulang beberapa memori saat kecil dulu. :)
Menurut saya sepertinya Fatih dan Faiz nantinya akan menjadi
tipe lelaki cool, pasalnya mereka
berdua susah sekali untuk diajak tersenyum atau bahkan tertawa. Mirip sekali
dengan sifat Ayahnya. Satu jam lebih saya dan Danu menggendongnya, mencoba
menghiburnya mereka tetap memasang wajah datar. Seperti biasa, saat aku mencoba
menutup wajah dengan kedua tangan lalu mengejutinya dengan berkata..”baaa..” eh
si Faiz malah menangis. Masalah pun bertambah, misi saya untuk membuat mereka
tertawa gagal sudah. Huuuft.
Tapi kabar baiknya, tangisan si Faiz reda dan ia minta
gendong saya lagi. Jadilah kami berdua menggendong masing-masing bayi. Saya sempatkan
juga untuk mengabadikan momen ini via kamera hape saya. Hampir terlihat seperti
dua orang Ayah yang menggendong bayi masing-masing ya? :D
Tak lama, sang kakak akhirnya tertawa juga setelah datang
salah satu tetangga yang menggodanya. Aiih, tawa si-Fatih membuncah, manis
sekali. Dan setelah saya pikir-pikir, hal ini nanti bisa saja terjadi ketika
Saya dan Danu sudah memiliki istri nanti, dikaruniai anak, kami akan menggendong bayi-bayi
kami. Bukankah setiap laki-laki di dunia ini adalah calon Ayah?
Sepertinya saya harus lebih tekun lagi belajar, giat lagi
bekerja. Gini-gini kan saya juga calon Ayah. :p rajin fitness, olahraga supaya
tubuh dan jiwa kuat. Menjadi seorang Ayah kan tidak mudah! B]
0 comments:
Post a Comment