Saya akhirnya bisa bernapas lega, nilai hasil ujian semester
sudah keluar. Dan, taraaa..lihat nilai yang kudapat. Pas-pasan mungkin boleh
dibilang dibawah cukup. Tsaah! Semester
1 dan 2 yang lalu mungkin saya cukup tekun belajar, nilai yang kudapat juga
cukup lumayan. Lalu semester 3, wah hancur sudah. Jauh diluar harap. Faktor
kesibukan kerja akhir tahun lalu cukup mempengaruhi kehidupan saya,
apalagi ditambah dengan sejumlah tugas
dan jam istirahat yang tak teratur, bahkan saya hanya tidur 3 jam. Beberapa tugas
ada yang terlewatkan, buku kuliah sekedarnya saja dibaca. Parah! Sebeginikah sibuk
hidup saya? Tentu saja!
Bujang seperti saya ini, kalau tak pandai bagi waktu..mampus
sudah. Coba kau pikir, saya bekerja dalam pola waktu shift, kadang masuk pagi, sore kadang juga malam. Libur shift tak menentu, kadang libur saat
orang lain bekerja dan sebaliknya. Disela-sela waktu libur itu saya harus
membagi waktu untuk belajar, kuliah, pulang ke rumah, berkumpul dengan teman,
berolahraga dan melakukan hal yang membuat saya bahagia, membaca, menulis dan
sebagainya. Stress memang apalagi
ditambah dengan persoalan perasaan yang membuat saya seperti orang bodoh.
Kau tahu, orang yang bekerja itu menghabiskan 1/3 waktunya
setiap hari. Nah, bayangkan jika bujang seperti saya tidak bisa menikmati setiap
detik waktu yang berjalan? maka saya mungkin tak akan bisa bertahan hingga saat
ini. Kabar baiknya, saya masih tetap enjoy
dengan semua keadaan ini meski dibeberapa kesempatan saya merasa down, mad dan stress. But, as
long as we believed in our faith, the dream will comes true. Saya percaya
itu.
Teman-teman sebaya saya sudah banyak yang wisuda dan
sekarang mereka sedang gencarnya untuk mencari pekerjaan yang mereka sukai,
mengajukan lamaran sana-sini, membuka situs lowongan kerja, tanya tetangga,
teman, keluarga dan berusaha sebanyak mungkin untuk bisa bekerja. Ada juga yang
sudah bekerja dan tak ingin kuliah. Dan saya? Saya ada ditengah-tengahnya. Bekerja
sambil kuliah. Kenapa tidak?
Saya bekerja untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga,
sebagian upah saya gunakan untuk biaya kuliah. Dan waktu senggang yang ada
kujadikan waktu untuk belajar. Ya, tak ada yang susah selagi kita mau berusaha.
Seperti kata Bapak saya: “Mumpung masih
muda, harus banyak belajar. Kalo sudah tua tinggal keriputnya”. =)
Nah, teman tak ada yang tak mungkin selagi kita bisa dan
berusaha. Bekerja sambil kuliah bukanlah pilihan buruk, asal tetap fokus pada
tujuan dan percaya pada mimpi kita. Selamat berkarya! ;)
0 comments:
Post a Comment