Jaman sekarang, kalo ditanya sudah punya pacar belum? lalu
kita jawab “gak punya”, wah gak gaul katanya. Moso anak muda jaman sekarang gak
kenal istilah pacaran sih? Hmmm. Di artikel saya kali ini, saya tidak
membicarakan panjang lebar tentang apa itu pacaran? Mengapa pacaran? Ada apa
dengan pacaran? Dan bla..blaa..blaaa.. disini saya ingin mengenalkan siapa
pacar saya sebenarnya.
By the way, mungkin hanya anak SMP saja yang masih memiliki
pemikiran bahwa “Mencintainya tak harus memiliki”. Bagi saya mencintai adalah
memiliki, bagaimana mungkin kau bisa mencintai bila tak memiliki? Mencintai
tanpa memiliki itu sama halnya saat kau menatap sebuah iPad, BB dari etalase
yang bukan milikmu. Melihat pameran mobil di-showroom, mengelus-elus mobil yang
bukan milikmu? Itukah yang dimaksud dengan “Mencintai tak harus memiliki”? Ok,
lanjut cerita tentang pacar saya.
Saya sudah punya pacar. Saya tidak bohong. Bulan ini tepat
satu tahun hubungan pacaran kami. Sudah banyak sekali cerita yang kami buat, mulai dari hujan-hujanan di jalan,
mandi bareng, bahkan terjatuh di jalan. Duh, itu pengalaman tak terlupakan. Sebulan
sekali aku setia mengantarkan pacarku ke salon, demi menjaga kecantikannya yang
alami, namun jika sedang tak punya waktu kadang aku sendiri yang memandikannya,
membersihkan bagian kaki-kaki, lengan, leher, pundak dan pinggulnya. Kuakui dia
cukup binal, buktinya saat aku menungganginya tanpa fore-play dia membanting badanku ke aspal. Alhasil, lengan kiriku
lecet. Tapi sekali lagi, aku tetap mencintainya.
Kami berdua sudah memiliki komitmen yang tinggi untuk saling
berkontribusi satu sama lain. Mengusahakan yang terbaik yang bisa diberi. Tetap
mencintai walau sedang bosan, tidak mood dan sebagainya. Tetap menjaga satu
sama lain dalam segala situasi. Kami berjanji satu sama lain, untuk tetap setia
dan memberikan perhatian walau sedang enggan. Mengusahakan kebaikan untuk satu
sama lain.
Seorang penulis pernah berkata dalam novelnya “Cinta adalah
perbuatan, kau bisa memberi sesuatu tanpa cinta, namun kau tak bisa mencintai
tanpa selalu memberi”.
Nama pacar saya adalah BYSON, tubuhnya yang besar dengan
punggung lebar serta kaki-kaki yang kekar membuat dia selalu terlihat seksi
dimata saya. Pertengahan bulan ini saya ingin memberikan kado spesial
kepadanya, memasang bracket dan box di punggung belakang supaya tidak
capek-capek lagi membawa barang saat melakukan perjalanan pulang ke rumah.
Saya tak peduli, apa yang orang lain katakan pada kami. Kami
tutup telinga rapat-rapat. Karena bagiku, BYSON-lah sosok pacar sejati dan
sehati. Dialah pacar yang selalu mengerti keadaanku. Yang setia menemani setiap
perjalanan, kilometer demi kilometer kami tempuh, panas terik matahari kami
lalui, hujan deras kami lewati, tetap berjalan mencari jati diri.
Duhai BYSON, Aku tak bisa berbohong hati, bahwa aku memang mencintaimu.
I love you. :)
3 comments:
is it your "girl friend"? ^^
wah pacarnya kuda besi ya???
-dear oltreepie : yes, she is. XD
-dear ran_wijaya : ya anda benar, hehe.. =D
Post a Comment