“Manusia hanya berencana, Tuhanlah yang menentukan”. Kalimat ini berputar-putar di
otakku hari ini. Entah kenapa, lantas aku teringat dengan banyak
rencana-rencana yang pernah kutanamkan dulu. Memang benar adanya manusia hanya
bisa berencana, selebihnya Tuhan yang menentukan.
Dari sekian banyak rencana, ada yang tercapai ada pula yang
tidak. Menurutku, “tercapai atau tidaknya sebuah rencana bukan hanya karena campur
tangan Tuhan yang tak berkehendak namun sejauh mana usaha yang kita buat untuk
mewujudkannya..”
Bila suatu rencana tak tercapai padahal kita sudah usaha
mati-matian untuk mendapatkannya, ya barangkali Tuhan sudah punya rencana yang
lebih baik untuk kita. Namun, lain halnya jika kita hanya berencana tanpa
adanya usaha untuk mewujudkannya. Nonsense!
Namun, sekali lagi. Kita memang tak bisa memprediksi apa
yang terjadi di depan, berencana tidak ada salahnya.
Kau tahu, terkadang yang kita butuhkan adalah memulai belajar
sendiri, belajar mandiri, tak bergantung dengan orang lain, bersikap tegas pada
diri dan berani memilih. Jangan terlalu lemah dan mudah menyerah. Harus mulai
bisa menggunakan apa yang kita miliki saat ini. Lenyapkan semua kata “ah, nanti
saja..” , “seandainya..”, “kalau saja..”aku akan..” dan sebagainya sebagai
bentuk pembelaan diri. Berhentilah mengasihi diri sendiri. Terlalu larut dalam
garis nyaman.
“Kenapa masih harus duduk, diam sambil meratapi nasib jika
kehidupan diluar sana menjanjikan suatu kebaikan yang lebih?”
Kita semua tahu bahwa masa lalu itu pahit, ya
sepahit-pahitnya. Tapi akan lebih pahit kalau kita memilih untuk diam saja hari
ini. Aku percaya setiap kita bisa menjadi lebih baik dari sekarang.
Ketahuilah bahwa sebuah perjalanan itu memanglah sulit,
namun suatu saat nanti kau akan tersenyum bangga saat bisa melewati masa sulit
itu dan bertahan.
Jangan takut mencoba, jangan takut gagal. Jangan lagi
dibayangi masa lalu yang membuatmu merasa tak berharga, merasa diri makhluk
paling malang sedunia. Hidup adalah perjuangan, hidup itu tentang bagaimana
cara kita bertahan dan menikmatinya. Dan kamu lebih berharga dari yang kamu
pikirkan.
Selamat melangkah!
0 comments:
Post a Comment