Pages

PUISI: Lelaki Pejalan Kaki

Menapaki lorong kecil di pagi hari
Saat sang surya menerangi bumi
Tas sandang dan sepatu hitam yang telah habis sebelah
Menuju ke sekolah dengan senyum kecil di wajahnya
Seolah dunia tersenyum padanya

Saat sang surya meninggi
Panas sinarnya menjadi teman setia
Kulit yang hitam dan cucuran keringat
Menemani perjalanan kakinya
Tak ada yang dapat dibanggakannya saat itu
Selain menjadi pelajar yang bahagia
Dengan semua pelajarannya

Saat kaki telah letih
Ada keinginan seperti mereka
Mengendarai kuda besi ke sekolah
Atau semacamnya yang dapat ditunggangi
Namun semua itu hanyalah ilusi
Yang selalu mengusik mimpi

Akulah lelaki pejalan kaki
Yang hidup dengan sebuah mimpi
Untuk meraih cita dan prestasi

Akulah lelaki pejalan kaki
Yang setiap hari berjalan menapaki hari
Untuk menemukan jati diri

Akulah lelaki pejalan kaki
Yang tak pernah letih

(China, January 9, 2010)

0 comments:

Post a Comment