Halo semua, salam Blogger!
Akhirnya saya bisa menulis setelah kesibukan yang menyita
waktu. Kali ini saya akan bercerita singkat tentang awal menulis ‘Sang Koki
Listrik’
Langsung saja! Saya mulai menulis dari awal tahun ini hingga
bulan september akhir, lalu pada bulan november itu saya melakukan editing naskah, desain sampul, urus isbn
hingga penerbitan. Saya bersyukur, akhirnya novel perdana saya selesai. Betul
sekali, kurang lebih sepuluh bulan novel itu ditulis, sungguh melelahkan
sekaligus menyenangkan!
Pertama kali, saya hanya menulis tentang hal-hal yang ada di
kepala, sungguh tidak ada niat sama sekali untuk menulis sebuah novel. Apalagi
kalau lihat kondisi saya, seorang Blogger amatiran yang bekerja shift, yang
liburnya tak menentu, menyelesaikan sebuah novel adalah hal yang sulit, itulah
yang saya pikirkan waktu itu.
Lalu tiga bulan berikutnya, ide cerita itu menghampiri saya
begitu saja dan membuat saya semangat sekali untuk menjadikannya sebuah novel. Dengan
semangat yang menyengat, niat yang kuat dan aksi yang nyata,
saya tuliskan ide, alur cerita,
plot, setting dan sebagainya. Ketekunan menulis serta komitmen untuk
menyelesaikan cerita itu serta dukungan banyak dari orang-orang yang peduli; seperti
keluarga, sahabat dan rekan kerja. Akhirnya saat ini, saya bisa tersenyum
bahagia sambil memeluk sebuah novel yang saya tulis di sela-sela kesibukan
bekerja. :)
Sebagian kita mungkin sering mengalami masa-masa stuck/jalan buntu/kehilangan ide menulis
dan sebagainya, bukan? Saya juga mengalami hal yang sama. Tapi saya punya tips
yang sering saya gunakan ketika mengalami kebuntuan seperti itu. Hasilnya
manjur!
Setiap kali kehilangan ide saat menulis maka saya memutuskan
untuk menutup file draft novel rapat-rapat, berjanji akan melanjutkan tulisan
saya besok hari lalu pergi tidur. Dan besok-besoknya saya menyibukkan diri
untuk melakukan olahraga, main futsal bersama teman, berenang, bersepeda dan
bermain gitar. Setelah kesibukan berolah-raga itu saya selesaikan, maka dengan
hati bahagia serta perasaan senang, saya kembali membuka file draft novel saya
pelan-pelan lantas melanjutkan tulisan yang tertunda. :) Coba deh ikuti saran
saya, nanti rasakan feel-nya! ;)
Memang, menyelesaikan sebuah tulisan itu tidaklah semudah
membacanya. Namun, melanjutkan tulisan sedikit demi sedikit secara rutin,
kupikir dua novel-pun bisa kita selesaikan sekaligus. Memang, menulis itu membutuhkan kesetiaan dan
komitmen yang tinggi! Kita harus menanamkan prinsip ini dalam hati, tak
peduli sedang mood atau tidak,
menulis haruslah tetap menjadi rutinitas yang menyenangkan!
Banyak orang bilang ide itu tidak bisa dicari, tapi kadang
ide juga tak jarang menghampiri diri kita sendiri. Tentu saja dari tempat yang
tak biasa kita datangi, hal-hal sepeleh yang biasa kita hiraukan. Kadang ide
itu datang begitu saja, bisa di toilet, halte bus, saat mengikat tali sepatu, lampu
jalan, melihat anak kecil bermain layang-layang, menatap awan, memandang hujan
dari balik jendela, dan sebagainya. Kalian tahu? ide ‘Sang Koki Listrik’ ini
muncul ketika saya harus membuka sebuah valve
steam manual saat hujan deras dan ketika itu pula seragam saya basah kuyup.
Namun saat itulah saya merasakan titik dimana ketangguhan Sang Koki Listrik
diuji, ketika suara guntur memecah langit, angin yang bersenandung dengan uap chimney. Sebuah ide hebat lahir dari
putaran valve yang baru saja kubuka.
Percaya atau tidak, ide itu bertebaran dimana-mana, yang kita butuhkan adalah
melihat dari sudut pandang yang tak biasa.
Nah, untuk teman-teman yang akan/sedang menulis novel boleh
berbagi pengalaman dan tips menulisnya. Saya bukanlah penulis yang hebat, saya
masih harus belajar dari kalian semua. Dan akan lebih menyenangkan sekali bila
kita bisa mengambil hal positif dari setiap pengalaman penulis. Ayo, mari
berbagi kisah. :)
Terima kasih. :)
Salam setrum,
Sang Koki Listrik