Pages

Bercengkrama dengan senja

Disini aku duduk menatap cakrawala, memandangi cahaya senja merah yang sebentar lagi hilang. Cukup untuk membuat akhir pekan ini menjadi sempurna. Bagi sebagian orang, senja adalah hal klise. Mereka berlomba memburu senja, menangkap, tergesa-gesa mengabadikannya lewat kamera. Tanpa tahu benar apa itu senja yang sebenarnya. Mereka lupa bahwa senja tak bisa diabadikan lewat mata kamera.

Perubahan warna pada langit sore yang terbias di langit semesta mengajarkan kita bahwa proses perubahan dalam hidup bisa dibuat begitu mempesona. Seperti senja yang indah tanpa jeda. Seorang penikmat senja tak pernah merasa sendirian. Ia bertemankan banyak warna, ada merah, biru dan jingga. Dibalik warna-warna menyimpan banyak cerita, momen berharga, perpisahan, pertemuan atau rasa bahagia. Entahlah, apakah senja merasa bosan mendengarkan banyak cerita yang datang setiap harinya?

Menikmati senja sama saja dengan membuka kenangan lama, sebab senja selalu datang setiap harinya meski dengan warna berbeda. Ia menyapa siapa saja yang memandangnya. Senja yang datang dengan warna merah itu bukanlah senja yang paling aku nantikan. Senja yang paling aku nantikan adalah senja yang dimana dibawahnya berdirinya kamu, yang penuh dengan rindu.

0 comments:

Post a Comment