Pages

PUISI: Kau Turbin Penggerak Hatiku

Pengukus raksasa sudah berdiri kokoh
Asap yang keluar dari Chimney terus mengepul
Kupandang kepulan uap dan air pada Cooling Tower
Berpadu menjadi awan di langit malam
Satu tahun lalu kau bangunan yang belum jadi
Diam tak bergeming sedikit pun
Kini sejak pipamu dialiri steam
Yang menggerakkan turbin hatiku
Lalu memproduksi bermega-mega watt cinta
Kau terangi duniaku
Memang cintaku padamu tak punya rupa
Namun bisa kau pandang
Lewat cahaya yang berkilau pada lampu
Cintaku bisa kau rasa
Lewat deruan angin yang memutar baling
Cintaku bisa kau dengar
Lewat alunan suara yang memantul ditelingamu
Cintaku tak pernah kosong
Seperti bunker yang selalu diisi tiap detiknya
Bahkan dalam malam cintaku selalu hadir
Terangi kamarmu yang gelap
Sayang, cintaku sederhana
Sesederhana lampu yang berpijar
Yang kau matikan saat terang tiba.

0 comments:

Post a Comment