Pages

Orang-orang sibuk

Orang sibuk adalah orang yang beruntung. Betapa tidak, di dunia yang katanya hampir carut-marut nilai sosialnya, ditengah gamangnya arus globalisasi yang kadang membolak-balikkan fakta, yang membuat sesuatu yang putih terlihat seolah hitam, dan hitam dilihat sebagai putih. Orang-orang sibuk tetap berdiri pada kesibukannya masing-masing.

Maka, beruntunglah orang-orang yang hingga hari ini tetap sibuk. Yakni, orang yang sibuk pada pekerjaannya.  Yang menyebabkan anggota badan terhindar dari waktu luang yang menyesatkan. Yang karena pekerjaannya hanya tertuju pada satu titik untuk terus selalu berkarya.

Beruntunglah matanya, yang tetap selalu menatap huruf-huruf untuk dibaca. Membuka wawasan melalui ayat-ayat yang tertulis milik-Nya.

Terjagalah tangannya, yang dengan pekerjaannya menyebabkan ia tak sempat lagi melakukan keburukan. Tangannya digunakan untuk memberi, mengangkat beban, menyeka keringat, menulis aksara kebaikan.
Terjagalah kakinya dari tempat-tempat maksiat. Yang hanya melangkah pada tempat yang diridha’i-Nya, melangkah ke tempat bekerja adalah ibadah, melangkah ke masjid untuk menunaikan sholat juga adalah ibadah.

Beruntunglah orang-orang sibuk yang setiap harinya mendapat masalah, yang karena masalahnya itu membuat dia menjadi lebih tangguh dalam mengarungi kehidupan.

Beruntunglah orang-orang sibuk yang tetap belajar, yang karena kebodohannya itu membuat ia terus memperbaiki diri. Beruntunglah orang yang di dalam dirinya terdapat kekurangan, yang karena kekurangannya itu ia terus berusaha untuk memperbaiki diri.

Dan beruntunglah orang-orang yang menghela nafas lega hingga detik ini, yang tersenyum bahagia seraya bersyukur dengan apa yang telah diusahakan.

Dan bahagialah orang-orang yang sibuk, yang merasa tidak sibuk dengan segala kesibukannya. Sibuk itu bermanfaat, ‘sok sibuk’ itu berbahaya. Semoga kita menjadi pribadi sibuk yang bermanfaat! ;)

0 comments:

Post a Comment