Pages

“Dare to be different!”

Hari ini adalah tanggal “2 Juni”, awal bulan yang menyenangkan. Tak peduli apa artinya “2”, namun setiap hari-hari yang kulalui selalu memberi kisah tersendiri. Aku tertunduk malu pada bulan merah jambu yang menggantung di kolong langit, menatap pada tiap inchi tubuh, memperhatikan lapisan kulit, tangan, kaki dan bagian lain. Oh, anggota tubuhku masih lengkap dan aku sehat.


Menyaksikan pergantian siang-malam saat orang lain terlelap tidur adalah rutinitasku sejak mengikuti kerja shift yang sudah berjalan dua tahun lebih. Matahari terbit, matahari terbenam, bintang dan bulan adalah fenomena yang menakjubkan. Aku masih ingat saat masih duduk di bangku sekolah, aku bahkan harus sudah di tempat tidur pukul sepuluh malam. Bapak selalu menyuruhku untuk segera tidur setelah belajar atau menyelesaikan pekerjaan rumah.


Dan kini, lihatlah pola tidurku sudah tak sama dengan orang normal lainnya dan benar-benar berbeda dengan diriku dulu yang sudah di tempat tidur pukul sepuluh malam. Begitu juga dengan rutinitas kerja, saat orang lain sibuk dengan pekerjaannya masing-masing aku menikmati liburan. Dan saat orang lain libur, aku bekerja. “Aku berbeda”.


Dulu, Aku tak pernah jauh-jauh pergi dari rumah, hanya sebatas dalam kota, pergi ke rumah keponakan yang bahkan jaraknya hanya sejauh sepuluh menit naik ojeg. Namun, lihatlah saat sudah tiba waktunya, aku bahkan meninggalkan rumah amat jauh dari apa yang pernah kubayangkan sebelumnya. Cina, sebuah negeri tempat dimana pencapaian diri dan semangat hidupku diuji. Bergumul dengan perasaan, cinta, cita, rindu rumah, bahagia, kecewa, dan semangat bercampur aduk menjadi satu.


“Nomaden” adalah kata yang tepat untuk seorang bujang sepertiku. Selalu berpindah-pindah, antara kota tempat aku bekerja dan rumah. Kehadiranku kini tak menentu, aku hanya datang kepada orang-orang yang menginginkan kehadiranku, menantikan kehadiranku, berbeda sekali dengan waktu itu. Dimana waktu tersedia dengan luas dan banyaknya sehingga aku pun bisa bertemu dengan siapa pun yang ingin kujumpa. Kini waktuku amat terbatas, aku harus lihai mengelola waktu yang sempit untuk diriku dan orang-orang yang merindukan kehadiranku. “Aku berbeda”.


Perbedaan yang terjadi padaku saat ini adalah anugerah, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menikmatinya. Itu adalah aku. Dan hanya orang-orang yang mengerti dan menghormati diriku saja yang menganggap kehadiranku berharga. “Aku berani berbeda”.

2 comments:

Hinata Umi said...

nice post, and nice experience... :)
you realize something different in you and accept it. I'm also different from others and everything I do is mistake in other's mind. But I'm proud to being different. even if I do not have much friend, but I have friend that accept my different much. hope you get your happiness always. :)

Unknown said...

Aamiin, hope you get your happiness always too. =) Do you know different thing is unique and always be interested. ;)

Post a Comment