Buku ini saya pesan online di mizan.com bulan lalu, mengingat stok
buku yang di al-fatih centre sudah habis maka saya cari cara lain untuk punya
buku ini. Isi buku ini simple dan mudah dimengerti, sangat cocok bagi para
generasi muda yang galau, yang sekarang ikut-ikutan pacaran, yang tak tahu apa
itu cinta, semuanya dibahas di buku ini. Dan kesimpulan akhir saya pantaslah jika
PACARAN ITU DILARANG dalam agama kita.
“Lelaki sejati bila lamaran
ditolak, dia akan naik pohon kelapa dan melihat masih banyak wanita lain yang
menanti lamarannya.”
“Lelaki lemah bila diputus, cari pohon, lalu
gantung diri. Sayangnya yang dicari pohon cabe.” #nelensandal
Isinya
sangat kocak, berbobot dan sangat mudah dimengerti. Sampul depannya berwarna merah muda dan
terkesan unyu-unyu tapi setelah saya
selesai bacanya, isinya LAKI banget!
“Untuk apa pacaran walau alasan perkenalan, bila wanita dirugikan. Lebih
baik sadar diri belumlah siap jangan mulai apa yang belum mampu diselesaikan.”
“Ucapan 'sayang' tidak menyelamatkan wanita dari
kerugian. Takut tiada berjodoh lalu pacaran, sama saja membeli sengsara masa
depan.”
“Lelaki sejati bukan yang hobinya menebar janji,
tapi yang berani datangi wali.”
Membaca buku ini membuat saya
merasa geli, kocak, sekaligus tertampar dari dalam. Pas baca buku ini saya
sering nyengir kuda kalo ingat waktu pacaran sama kekasih. Tapi kabar baiknya sudah
tidak lagi berpacaran. Lagipula sepertinya fokus pada pekerjaan dan kuliah
adalah hal yang paling tepat saat ini.
Hari gini masih pacaran!? Udah
putusin aja! :))
0 comments:
Post a Comment